A.
Sejarah dan
Perkembangan GSM
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak
digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Erricson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan
bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling
kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem
teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).
Teknologi analog yang
berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang
semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk
sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar
komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini
dinamakan Group Special Mobile (GSM).
Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian
dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.
Teknologi komunikasi selular
sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang
dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang
dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang
dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang
beroperasi di Inggris. Namun
teknologinya yang masih analog membuat
sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara
satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas
pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa
melakukan roaming antar
negara).
Teknologi analog yang
berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang
semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi
pada tahun 1982 yang bertujuan untuk
menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua
negara Eropa. Organisasi ini
dinamakan Group Special Mobile (GSM).
Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian
dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular
untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru
dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena
GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk
bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk
handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.
Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga
arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS
(Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan
frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat
menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala
akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk
Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun
dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem
analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin
lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005,
pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM
tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia.
GSM muncul
pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular
untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir
1992 karena GSM merupakan
teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan
standar. Pada September 1992, standar type approval untuk
handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM.
Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah
penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga
arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS
(Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan
frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per
satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat
menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang
timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian
meluas ke Asia dan Amerika, termasuk
Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun
dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem
analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna
GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun
pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi
seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. (Mela Dewinta
0606094516)
B. Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM di
desain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada
frekuensi ini, frekuensi uplinksnya digunakan
frekuensi 890–915 MHz, sedangkan frekuensi downlinksnya
menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith(Lebar pita dalam teknologi komunikasi adalah
perbedaan antara frekuensi terendah
dan frekuensi tertinggi dalam rentang tertentu. Sebagai contoh, line telepon memiliki
bandwidth 3000Hz, yang
merupakan rentang antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah
(300Hz) yang dapat dilewati oleh line
telepon ini. Pada jaringan komputer, bandwidth mengacu pada kecepatan transfer data, umumnya
dalam satuan Kbps (kilobit per detik/kilobite
per second).
yang digunakan adalah 25 Mhz (915–80 = 960–35 = 25
Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana
124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada
perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan
kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi
kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di
Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz
dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi
1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru
ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, dimana tersedia bandwidth sebesar
75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama
yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800
ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian
juga digunakan untuk komunikasi railway, yang
kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
C. Arsitektur
Jaringan GSM
- Mobile Station (MS)
- Base Station Sub-system (BSS)
- Network Sub-system (NSS),
- Operation and Support System (OSS)
Secara
bersama-sama, keseluruhan network
element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
Mobile Station atau MS merupakan
perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan.
Terdiri atas:
- Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
- Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah:
- IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran pelanggan.
- MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
Base Station System atau BSS
Terdiri
atas:
- BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.
- BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.
Network Sub System atau NSS
Terdiri
atas:
- Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
- Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen.
- Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan.
- Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
- Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan.
Operation
and Support System atau OSS, merupakan sub sistem jaringan GSM yang berfungsi
sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault
management, configuration management, performance management, dan inventory
management.
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia :
- Indosat atau Satelindo : 890 – 900 Mhz (10 Mhz)
- Telkomsel : 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz)
- Excelcomindo : 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)
Keunggulan GSM sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM,
sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih
banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
- Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
- Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming
- Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
- Keamanan sistem yang lebih baik
- Kualitas suara lebih jernih dan peka.
Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja
membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di
seluruh dunia.
Global
System for Mobile Communication disingkat GSM
adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital.
Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak,
khususnya telepon genggam. Teknologi ini
memanfaatkan gelombang mikro dan
pengiriman sinyal yang
dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang
dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular
sekaligus sebagai teknologi selular yang
paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
D. Sejarah dan Perkembangan CDMA
Code
division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah
skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara
bersama
yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau
frekuensi (seperti pada FDMA), namun
dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan
dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi
konstruktif
dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA juga
mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara
bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah
sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh
sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka.
Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun
pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang
lengkap.\
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem
komunikasi, termasuk pada Global
Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk
logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan
menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan
kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis
dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.
Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan
jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara
lain :
- hanya membutuhkan satu radio yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
- tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal
- dapat bergabung dengan metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time) untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga intervensi antarkanal
- tidak membutuhkan alokasi dan pengelolaan frekuensi
- memiliki kapasitas yang halus untuk membatasi para pengguna akses
- memiliki proteksi dari proses penyadapan
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu
pada penerapan CDMA. Standar pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM dikenal
sebagai IS-95, IS
mengacu pada sebuah Standar Interim dari Telecommunications Industry
Association (TIA). IS-95
sering disebut sebagai 2G atau
seluler generasi kedua. Merk dagang cdmaOne dari
QUALCOMM juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.
Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh
standar IS-2000. Standar
ini diperkenalkan untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau selular generasi
ketiga. Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang
secara sederhana berarti “1 times Radio Transmission Technology” yang
mengindikasikan bahwa IS-2000 menggunakan kanal bersama 1.25-MHz sebagaimana
yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang disebut 3xRTT
menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi sebuah lebar pita 3.75-MHz yang
memungkinkan laju letupan data (data
burst rates) yang lebih tinggi untuk seorang pengguna individual, namun
skema 3xRTT belum
digunakan secara komersil. Yang terbaru, QUALCOMM telah memimpin penciptaan
teknologi baru berbasis CDMA yang dinamakan 1xEV-DO, atau
IS-856, yang mampu menyediakan laju transmisi paket data yang lebih tinggi
seperti yang dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator
jaringan nirkabel.
System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat
akurat (biasanya mengacu pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat sel (cell base station)), sehingga jam
berbasis telepon seluler CDMA adalah jenis jam radio yang
semakin populer untuk digunakan pada jaringan komputer. Keuntungan utama
menggunakan sinyal telepon seluler CDMA untuk keperluan jam referensi adalah
bahwa mereka akan bekerja lebih baik di dalam bangunan, sehingga menghilangkan
kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di
luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik
CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA, dan antarmuka udara W-CDMA digunakan
di dalam Standar 3G global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT DoCoMo and Vodafone; namun
bagaimanapun, keluarga standar CDMA (termasuk cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah
compatible dengan keluarga standar W-CDMA.
Aplikasi
penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya berbeda dengan seluler
CDMA, adalah Global
Positioning System, GPS
Detil teknis
CDMA menggunakan orthogonality sebagai
inti dari kandungan matematisnya. Misal kita menampilkan sinyal data sebagai vector. Sebagai
contoh, rangkaian biner “1011″ akan diwakili oleh vektor (1, 0, 1, 1). Kita
bisa memberi nama kepada vektor ini, dengan memakai huruf tebal , misal a. Kita juga bisa memakai operasi pada
vektor-vektor ini, diketahui sebagai dot product, untuk
“mengalikan” vektor-vektor, dengan cara menjumlahkan hasil dari masing2
komponen. Sebagai contoh, dot product
dari (1, 0, 1, 1) dan (1, -1, -1, 0) menghasilkan
(1)(1)+(0)(-1)+(1)(-1)+(1)(0)=1+-1=0. Dimana dot product dari vector a
dan b adalah 0, kita bisa
mengatakan dua vektor ini adalah orthogonal.
Hasil dot memiliki beberapa sifat, dan salah satunya
akan menolong kita memahami bagaimana CDMA bekerja. Untuk vektor-vektor a, b, c:
Penggunaan di dalam telepon bergerak
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu
pada penerapan CDMA. Standar pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM dikenal
sebagai IS-95,
IS mengacu pada sebuah Standar Interim dari Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association,
TIA) yang terakreditasi oleh American
National Standards Institute (ANSI)[1].
IS-95 sering disebut sebagai 2G
atau seluler generasi kedua. Merk dagang cdmaOne
dari QUALCOMM
juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.
Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh
standar IS-2000.
Standar ini diperkenalkan untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada dalam
spesifikasi IMT-2000
untuk 3G,
atau selular generasi ketiga. Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT
yang secara sederhana berarti "1 times Radio Transmission Technology"
yang mengindikasikan bahwa IS-2000 menggunakan kanal bersama 1.25-MHz
sebagaimana yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait yang
disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi sebuah lebar pita
3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data (data burst rates) yang lebih tinggi untuk seorang pengguna
individual, namun skema 3xRTT
belum digunakan secara komersil. Yang terbaru, QUALCOMM telah memimpin
penciptaan teknologi baru berbasis CDMA yang dinamakan 1xEV-DO,
atau IS-856, yang mampu menyediakan laju transmisi paket data yang lebih tinggi
seperti yang dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator
jaringan nirkabel.
System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat
akurat (biasanya mengacu pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat sel (cell base station)), sehingga jam
berbasis telepon seluler CDMA adalah jenis jam radio
yang semakin populer untuk digunakan pada jaringan komputer. Keuntungan utama
menggunakan sinyal
telepon seluler CDMA untuk keperluan jam referensi adalah bahwa mereka akan
bekerja lebih baik di dalam bangunan, sehingga menghilangkan kebutuhan untuk
memasang sebuah antena
GPS di luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA.
Teknik CDMA digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA,
dan antarmuka udara W-CDMA
digunakan di dalam Standar 3G global UMTS
dan standar 3G
Jepang FOMA,
oleh NTT
DoCoMo and Vodafone;
namun bagaimanapun, keluarga standar CDMA (termasuk cdmaOne
dan CDMA2000)
tidaklah compatible dengan keluarga standar W-CDMA.
Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan
seluruhnya berbeda dengan seluler CDMA, adalah Global Positioning System,
GPS.
Soft Handoff
Soft handoff (or soft handover) adalah salah satu
inovasi dalam mobilitas dimana mungkin dilakukan dengan teknologi CDMA.Hal ini
berkaitan dengan teknik atau pemindahan dari satu sel ke sel yang lain tanpa
memutuskan hubungan radio kapanpun. Di dalam teknologi TDMA dan sistem
analog,setiap pancaran sel pada frekuensinya sendiri,berbeda daripada sel-sel
tetangganya.Jika sebuah perangkat bergerak telah mencapai batas dari sel yang
melayani call sekarang,dapat dikatakan akan memutus hubungan radio dan
secepatnya menyesuaikan dengan salah satu frekuensi sel-sel tetangganya dimana
call telah dipindahkan oleh jaringan dikarenakan perpindahan lokasi dari
peralatan bergerak tersebut.Jika peralatan bergenrak tersebut tidak bisa
menyesuaikan dengan frekuensi barunya dalam sekejap,maka call akan diputus.
Didalam Sistem CDMA, satu set sel bertetangga semuanya
menggunakan frekuensi yang sama untuk transmisi dan sel yang berbeda (atau base
station) dalam arti adalah sebuah nomer yang disebut "PN
offset",disaat time offset dari permulaan pseudo-random noise sequence
yang diketahui dimana digunakan untuk menyebarkan sinyal dari base
station.Dikarenakan semua sel berada pada satu frekuensi,mendengarkan pada BTS
yang berbeda sekarang adalah tantangan dalam pemprosesan sinyal digital
berbasis pada offset dari sekuen PN,bukan Tranmisi RF dan berdasarkan
penerimaan pada frekuensi terpisah. Apabila handphone CDMA menjelajah melalui
jaringan,ia mengenali offset PN dari sel bertetangga dan melaporkan kekuatan setiap sinyal kembali ke sel acuan
dari hubungan percakapan (biasanya sel yang terkuat).Jika sinyal dari sebuah
sel bertetangga cukup kuat,perangkat bergerak tersebut akan dihubungkan langsung
pada "add a leg"' callnya dan memulai mentranmisikan dan menerima ke
dan dari sel baru dalam arti ke sel (atau sel-sel)call yang baru saja
digunakan. Begitu juga,jika sebuah sinyal sel melemah,maka handset akan secara
langsung diputus hubungannya.Dslsm hsl ini,handset dapat bergerak dari sel ke
sel dan menambah dan membuang jika diperlukan dengan tujuan untuk menjaga call
hingga tanpa memutuskan hubungan. Dalam prakteknya,ada batasan-batasan
frekuensi,sering antara siynal pembawa yang berbeda atau sub-jaringan.Pada
keadaan ini,handset CDMA akan menggunakan jalan yang sama seperti dalam TDMA
atau analog dan menjalankan sebuah perpindahan yang ekstrem dimana hal ini akan
memutus hubungan dan mencoba mengambil frekuensi baru dimana ia baru saja mati.
Fitur CDMA
- Sinyal pesan pita sempit ( narrowband ) akan digandakan dengan penyebaran sinyal pita lebar ( wideband ) atau pseudonoise code
- Setiap user mempunyai pseudonoise (PN) code sendiri sendiri.
- Soft capacity limit: performansi sistem akan berubah untuk semua pengguna begitu nomer pengguna meningkat.
- Near-far problem (masalah dekat-jauh)
- Interference terbatas:kontrol daya sangat diperlukan
- lebar bandwidth menimbulkan keaneka ragaman,sehingga meggunakan rake receiver
- Akan membutuhkan semua komputer yang pernah dibuat oleh manusia diatas bumi untuk memecahkan kode dari satu setengah percakapan dalam sistem CDMA!
- Andrew J. Viterbi. (1995) CDMA : Principles of Spread Spectrum Communication (1st edition) Prentice Hall PTR ISBN 0-201-63374-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar